kembali seperti dulu,
semua sama, tak ada yang berubah
hanya bisa melihat sang boneka mimpi
dari luar kaca etalase
bukan menangis rupanya,
ia hanya mengusap mata
aku tau karena pernah ku hampiri
apakah terlalu dekat?
hingga kuku tajamnya
mampu menyobek pembuluhku
apa dia tau persis
maksudku menghampirinya?
kain penutup luka
kini kian memerah karena darah
semua sama, tak ada yang berubah
seperti anak kecil yang meninginkan boneka
tetapi kini menjadi anak yang terluka
dan anak yang memeggang janjinya sampai darahnya tidak lagi menetes
No comments:
Post a Comment